Jumat, 02 Desember 2011

: Ridho Illahi

Suara Hati: Ridho Illahi

: Mentari Sejati Hati

Suara Hati: Mentari Sejati Hati

: Dunia Maya FàÇé^Bö_öK

Tercurah sejuta rasa aneka warna selaksa peristiwa suka duka pria dan wanita tua ataupun muda dalam wadah beranda..
Terlontar kata-kata di beranda dalam lapang lalu lalang tertuang apa yang di pikirkan seseorang..
Terlena dalam buai alam maya senggama suasana cengkrama canda dan tawa pelebur pelipur lara di jiwa..
Terjalin sosialisasi peduli berbagi informasi dan komunikasi dalam ruang dimensi hati antar sesama insani.. Tertuju misi hati mencari inspirasi dan imajinasi dalam ruang fiksi menggali ilusi tuk membeli reality mimpi..
Terikat erat kawat sejagat sahabat dan kerabat di pekat penat kian kuat dalam sekat tak terlihat..
Terbuka dinding maya sarana singgah para kelana beranda bersua beri sapa sahaja..
Tercipta jua asmara seketika dunia maya cinta buta tak jelma raga di mata menjamah rasa di dada..
Tergores aksara drama prahara dan bahagia kisah kasih remaja di alam maya nan fana..
Tiada gundah menggulana jiwa dan raga, bila layar kaca di depan mata curahkan rasa dalam makna aksara paradigma..
Takan resah dan gelisah jikala masalah telah tertumpah bersama-sama di dinding beranda dunia maya..

: Prahara Cintaku

Kala itu kau gores aksara bernada resah ku baca dalam dinding kaca kala ku terjaga dari mimpi indah..
seketika pagi nan cerah berubah menjadi gulita selimuti jiwa yang merana.. kabar berita yang ku terima sungguh menggetarkan jiwa saat kau kata tak lagi dapat bersama..
entah apa yang ku rasa dalam daksa sungguh tak ku sangka cinta yang telah kita bina harus terpisah karena keluarga yang tak bisa menerima aku yang tak sempurna.. tak kuasa aku mengelak cinta nan tertolak serentak benak ku berarak jiwapun tergeletak tampak bergejolak..
takpun ku mampu mecegah dayaku melemah tak berupaya menyangga raga..
inikah nyata yang harus ku terima kendati hati tak ingin mengakhiri dua hati nan telah terpatri mengikat janji sehidup semati tuk mencintai hingga akhir nanti..
empat tahun lamanya kita menjalin kasih dengan tertatih lalui hari..
empat tahun jua kita membina cinta dalam suka maupun duka..
sejuta aral terjal menggajal tiada menjungkal mental cinta kita nan kian menebal..
namun hanya dalam satu menit saja cinta nan telah kita bangun runtuh seketika tak mampu ku sangga.. hanya dalam satu hari saja kasih yg ku rintis harus terkikis oleh tangis tragis yang tak dapat ku tepis.. owh..inikah buah cinta yang harus ku tuai selama bertahun-tahun ku tanam benih kasih dan sayang telah ku pupuk pula dengan rasa tulus dan setia.. entahlah.. inilah realita hidup yang harus ku terima dengan lapang dada beserta jiwa yang besar.. meski terasa perih hati ini kini lalui hari yg sunyi sepi sendiri ku harus tetap tegar berdiri.. namun yang pasti kendati kau telah pergi tinggalkan diri ini,, cinta di relung hati ini takan mudah terganti laksana hitungan jari.. aku akan berpacu menempuh waktu untuk tetap melaju tinggalkan cinta masa laluku yang semu dan pilu.. satu pintaku padamu jagalah dirimu seperti aku menjaga cintaku padamu sepanjang waktu yang telah lalu.. lupakanlah kisah cintamu bersamaku dari lembaran note hidupmu dan hapuslah namaku dari dinding hatimu.. satu jua harapanku untukmu semoga kau temui cinta sejatimu.. Do'aku selalu untukmu semoga kebahagiaan senantiasa menyertaimu hingga akhir waktu..

< (♥_♥)>

: Aku Si Bintang Malam

Entah kenapa kini aku lebih mencintai malam. .
Bahkan rela memusuhi pagi yang datang mengusir malamku. .
Malam datang untukku Tidak seperti siang yang diterangi mentari. . Hanya peduli pada orang yang tertawa Tak seperti malam yang sendiri. .
Tak heran ego wanita membencinya Ketika mentari jadi milik semua orang. . Aku si pemuja malam yang menebar sepi mengusir kesendirianku. .
Akulah si pemuja malam Ketika ia menghangatkan hatiku yang dingin. .
Dan akulah si pemuja malam Ketika ia membasuh lukaku dengan lembut sinarnya. .
Aku selalu menunggunya Berjanji menjadi bintang malamnya. .
Bintang yang selalu ada ketika langit tanpa bulan Bintang yang menunggu malam sampai terlelap Hingga hari jadi pagi. . .
Bintang yang meredup bersamanya Saat bumi terlahir kembali. . .

: Ku Temani Kau Malam ini

hanya tersisa hitam dan secercah sinar bulan yang redup Tertunduk menanti Surya yang sedang terlelap. . .
Menepuk bahuku yang mulai lelah Dan kelopak mataku yang gelisah Tak bisa kuterjaga di dekatmu. .
Tapi tanganku masih menggenggam erat potretmu yang kelak kubawa bermimpi. .
Inginku di sampingmu menyelimutimu dengan kedamaian dan kehangatan malam. .
Bukan karena kakiku tak mampu menapaki jalan ke sampingmu. .
Tapi karena malam tak izinkan kita bersua. . Malam memang selalu gelap. .
Tapi malam ini kubawakan cahaya dari ruang kalbuku. .
Mungkin tak sebenderang mentari. .
Tapi tak akan redup karena malam. .
Jangan kau menangis karena sepi. .
Karena senyummu yang kan membawaku pada mimpimu. .
Dan senyumku di sini kan menemani malammu. .

Terjerat Sugesti Masa Lalu

Samar bayanganMu menyeruak masuk ke dlm benak Ku. . .
Sayup sendu suaraMu menyusup ke dlm telingaKu. . .
Ingin rasa Ku hempaskan sugesti yg mengoyak jiwaKu. . .
Butiran debu pilu yg Kau torehkan dahulu msh melekat pekat di Qalbu Ku. . .
Ku terbelenggu oleh masa laluKu yg karam di rajam oleh keras karang hatiMu. . .
Kau tiupkan nafas surgawiMu hingga Ku terbuai menerobos ruang hampa dimensi sugestiMu. . .
Kau jamah hatiKu dengan kuku-kuku tajamMu dan merobek cerita cintaKu yg semu. . .
Kau Cengkram hatiKu meremukan cinta terbalut rindu. . .
Ku terjebak rasa ingin berontak namun hatiKu meronta tak kuasa mengelak dari dimensi sugesti masa laluKu. . .
Ku terjerat oleh masa laluKu yg tersirat. . .
Guratan sembilu yg Kau goreskan di hatiKu tak jua pudar. . .
Ku sekarat dlm dimensi sugesti masa laluKu yg tak jua berlalu. . .
Serpihan asaKu binasa sepanjang masa. . .